Sebelum mengaplikasikan cara mengatasi keringat berlebihan, Anda perlu mengenali faktor-faktor yang menyebabkannya. Menyamaratakan penerapan solusi malah berpotensi meningkatkan risiko komplikasi. Lalu, apa saja pemicu yang sebaiknya diwaspadai?
Faktor penyebab keringat berlebih
Keringat berlebih atau disebut sebagai hiperhidrosis dalam bahasa medis tak hanya menganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini tak jarang menjadi gejala sebuah penyakit serius. Beberapa orang bahkan kerap mengalami cemas sampai stres karena tak tahu cara menanganinya.
Kondisi ini terdiri atas dua jenis, antara lain:
- Hiperhidrosis primer
Sampai saat ini, faktor yang memicu hiperhidrosis primer belum diketahui pasti. Namun, terdapat beberapa gejala yang bisa Anda kenali dari kondisi ini. Salah satunya adalah keringat dalam volume berlebih di area badan seperti kepala, telapak tangan, ketiak, hingga kaki.
Sejumlah laporan menyebutkan bila kelainan yang muncul pada sistem saraf dapat jadi pemicu utama hiperhidrosis primer. Apalagi kalau Anda punya faktor seperti keturunan di keluarga. Persentase peluangnya sendiri berada di angka 30 sampai 50 persen.
- Hiperhidrosis sekunder
Memahami hiperhidrosis sekunder menjadi langkah berikutnya yang dapat dilakukan sebelum menerapkan cara mengatasi keringat berlebihan. Berbeda dari jenis sebelumnya, kondisi yang satu ini hanya terjadi pada area tertentu saja serta sering terjadi saat pasien sedang tertidur.
Faktor penyebabnya pun lebih pasti, yakni gangguan kesehatan tertentu. Anda yang memasuki usia dewasa juga punya resiko tinggi mengalami keringat berlebih jenis sekunder. Adapun gangguan serta kondisi medis yang mendasarinya dapat berupa:
- Kehamilan;
- Infeksi (contohnya seperti malaria, tuberkulosis, sampai HIV/AIDS);
- Diabetes;
- Stroke;
- Menopause;
- Gangguan kecemasan;
- Apnea tidur;
- Kanker (khususnya leukimia serta limfoma).
Anda yang sedang memakai obat-obatan untuk penanganan penyakit pun perlu mewaspadai hiperhidrosis sebagai salah satu efek sampingnya. Beberapa obat yang kadang memicu gangguan ini adalah protripilin, nortriptilin, serta desipramine yang termasuk ke produk antidepresan. Ada pula suplemen berbahan pilocarpine serta zinc yang berpotensi menimbulkan hiperhidrosis.
Setelah mengenali penyebabnya, Anda diharapkan hati-hati dalam menerapkan cara mengatasi keringat berlebihan.